Pasar Dunia Tembus US$31 Miliar, RDS Group Genjot RFID Lewat Kolaborasi dengan Toppan Edge

RDS Group memperkuat komitmen terhadap transformasi digital nasional melalui kerja sama strategis dengan perusahaan teknologi global asal Jepang, Toppan Edge Inc. Kedua perusahaan berfokus mengembangkan teknologi Radio-Frequency Identification (RFID) untuk mendukung efisiensi di sektor logistik, ritel, kesehatan, manufaktur, hingga sektor publik.
Direktur Utama RDS Group, Randy Chandra, menyatakan bahwa teknologi RFID kini telah berevolusi menjadi sistem informasi berbasis data real-time dan dapat diintegrasikan dengan teknologi seperti IoT, AI, dan cloud computing. Menurutnya, RFID menjadi fondasi penting dalam meningkatkan performa proses bisnis di berbagai sektor.
“Kami percaya bahwa RFID adalah pondasi penting untuk mendukung efisiensi proses bisnis di masa depan. Dari gudang, rumah sakit, toko retail, hingga pelabuhan—semuanya bisa ditingkatkan performanya melalui pemanfaatan RFID yang tepat,” ujar Randy.
Baca Juga: Dorong UMKM Digital, Tira Satria Niaga Luncurkan TiraCommerce
Kolaborasi ini juga membuka jalan bagi adaptasi teknologi Jepang ke dalam konteks industri lokal. Keisuke Uemura dari Toppan Edge menyampaikan bahwa pihaknya telah mengembangkan berbagai solusi seperti TempLogger untuk pelacakan suhu, Easy Checkout LiteX untuk pencatatan aset di gudang, serta e-Platch untuk monitoring peralatan secara real-time. Uemura menyebut ketiga solusi tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia, khususnya dalam hal kecepatan implementasi dan skalabilitas.
“Kami tidak ingin hanya menjadi reseller teknologi luar negeri. Melalui kolaborasi seperti ini, kami menghadirkan transfer pengetahuan, adaptasi lokal, dan solusi yang benar-benar menjawab kebutuhan perusahaan di Indonesia,” ujar Uemura.
Dari sisi pengembangan lokal, General Manager Sales Marketing RDS Group, Slamet Ariyadi, menjelaskan bahwa RDS juga memperkuat solusi RFID melalui pengembangan platform Quadrant, Cirrust, dan LIRIQ. Cirrust merupakan sistem manajemen dokumen digital terintegrasi RFID yang mempermudah pelacakan, pengarsipan, serta alur distribusi dokumen.
Baca Juga: Pemerintah Resmikan JK6, Pusat Data 36 MW untuk Dorong Transformasi Digital
Sementara itu, LIRIQ menjadi smart platform berbasis digital yang memungkinkan integrasi tanpa batas antara RFID dan barcode. Sistem ini mendukung kebutuhan pengelolaan inventaris, pelacakan aset, serta integrasi lintas unit dan divisi dengan tampilan yang intuitif dan notifikasi real-time.
Data dari Statista dan Allied Market Research memproyeksikan bahwa pasar global RFID akan mencapai USD 31,42 miliar pada 2030. Di Indonesia, adopsi RFID meningkat pesat karena kebutuhan otomasi dan efisiensi manajemen aset, meskipun sebagian besar organisasi masih mengandalkan sistem manual.
Kolaborasi RDS Group dan Toppan Edge Inc bertujuan membangun ekosistem RFID yang inklusif di Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan industri dengan solusi teknologi yang mudah diintegrasikan dan scalable.
相关文章
Sandiaga Buka Suara RI Turun ke Posisi 5 Destinasi Populer di ASEAN
Jakarta, CNN Indonesia-- Indonesia mengalami kemunduran sebagai destinasi wisata terpopuler di Asia2025-06-07PDIP Ungkap Alasan Partainya Pecat Effendi Simbolon Gegara Komunikasi dan Bertemu Jokowi
JAKARTA, DISWAY.ID --PDIP membeberkan alasan pihaknya memecat politisi senior PDIP Effendi Simbolon.2025-06-07Lagi Musim, Apa yang Terjadi Jika Makan Mangga Setiap Hari?
Daftar Isi Yang terjadi saat makan mangga setiap hari2025-06-07Budi Arie Siap Diperiksa terkait Judi Online di Komdigi, Kenal dengan Belasan Mantan Pegawainya
JAKARTA, DISWAY.ID- Eks Menkominfo yang kini menjabat Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengaku sia2025-06-07Diet Tiongkok Lagi Viral, Diklaim Bisa Turunkan BB 10 Kg dalam 5 Hari
Daftar Isi Hari #1: Telur2025-06-07BB Susah Turun Meski Sudah Diet? 5 Kebiasaan Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Daftar Isi 1. Melewatkan jam makan tertentu2025-06-07
最新评论